Dari Sagu Ke Beras: Perubahan Kehidupan Sosial Budaya Orang Mentawai
Abstract
Sejak zaman Orde Baru, Mentawai menjadi sasaran program pembangunan hingga sekarang. Salah satunya program berkaitan dengan pangan. Dimana program cetak sawah yang dicanangkan pada tahun 2012 seluas 600 ha harus tercapai. Namun orang Mentawai tidak memiliki pengetahuan tentang pertanian padi-sawah. Sehingga upaya peralihan dari sagu ke beras menjadi pelik. Sagu bukan hanya sebagai pangan namun terkait dengan kehidupan sosial budaya seperti upacara adat dan arat sabulungan. Dengan berubahnya makanan orang Mentawai maka kebudayaannya juga ikut berubah bahkan hilang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-etnografi. Dalam pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan betapa rapuhnya orang Mentawai yang diintervensi melalui program pembangunan seperti relokasi dan pembukaan lahan sawah yang membuat sagu semakin menipis dalam lingkungan mereka. Politik ekologi yang dijalankan oleh pemerintah Indonesia, mengakibatkan ruang-ruang hidup orang Mentawai terganggu dan kian berubah. Sagu yang menjadi makan utama kini digantikan dengan beras yang dilabeli dengan maju dan modern.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azhari, Rafnel, dkk. (2017). Tantangan Pengembangan Padi di Kabupaten Kepulauan Mentawai. AGRISEP, 16 (1), 41-56.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Mentawai. 2020. Kecamatan Pagai Utara Dalam Angka. http://mentawaikab.bps.go.id.
Bantacut, Tajuddin. (2011). Sagu: Sumber Daya Untuk Penganekaragaman Pangan Pokok. PANGAN, 20 (1), 27-40.
Coronese, Stefano. (1986). Kebudayaan Suku Mentawai. Jakarta: Grafidian Jaya.
Creswell, W. John. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih Diantara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darmanto & Abidah, B. Setyowati. (2012). Berebut Hutan Siberut: Orang Mentawai, Kekuasaan dan Politik Ekologi. Jakarta: PT. Gramedia.
Delfi, Maskota. (2005). Dari Desa Ke Laggai: Resistensi dan Identitas Orang Mentawai di Muntei, Siberut Selatan, Sumatera Barat. (Tesis). Tidak dipublikasikan. Program Studi Antropologi, Jurusan Ilmu-Ilmu Humaniora, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
____________. (2012). Sipusilam Dalam Selimut Arat Sabulungan Penganut Islam Mentawai di Siberut. Jurnal Al-Ulum, 12 (1), 1-34.
____________. (2013). Kaipa Pulaggajatnu?: Wacana Kementawaian di Bumi Sikerei. (Disertasi). Tidak dipublikasikan. Program Doktor Studi Ilmu Antropologi, Jurusan Ilmu-Ilmu Humaniora, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Erwin, (2017). Ketahanan Rumah Tangga dan Wilayah Berbasis Pangan Lokal Sagu, Keladi dan Pisang di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Seminar Nasional Perencanaan Pembangunan Inklusif Desa Kota. Universitas Andalas. http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_557842536326.pdf.
Erwin, dkk. (2016). Ketahanan Pangan Pada Masyarakat Mentawai. (Laporan Penelitian).Tidak dipublikasikan. Jurusan Antropologi Sosial, FISIP, Universitas Andalas, Padang.
Flach, M & F, Rumawas. (1996). Plan Resources Ao South-East Asia No. 9 Plants Yielding Non-Seed Carbohyrates. Bogor: Prosea Foundation.
Geertz, Clifford. (1992). Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Ihromi, T. O. (1996). Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Indrizal, Edi & Muhammad Ansor. (2016). Politik Pangan Orang Mentawai: Reproduksi Identitas dan Resistensi Simbolik Terhadap Introduksi Makanan Pokok Beras. Dalam Proceeding Seminar Nasional I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik “Penguatan Ilmu Sosial dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesiaâ€. Padang: FISIP, Universitas Andalas.
Irwandi, S. Kris. (2020). Kineiget Mukop Bera’: Perubahan Pola Konsumsi Makanan Pokok Pada Masyarakat Mentawai. (Skripsi). Tidak dipublikasikan. Jurusan Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang.
Kahn, S. Joel. (2016). Kultur, Multikultur, Postkultur Keragaman Budaya dan Imperialisme Kapitalisme Global. Yogyakarta: INDeS (Institute of Nation Development Studies).
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Lahajir. (2001). Etnoekologi Perladangan Orang Dayak Tanjung Linggang (Etnografi Lingkungan di Dataran Tinggi Tanjung). Yogyakarta: Yayasan Galang.
Li, M. Tania. (2002). Proses Transformasi Daerah Pedalaman di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
LIPI. (1997). Pulau Siberut: Potensi, Kendala dan Tantangan Pembangunan. Bogor: Puslitbang Biologi-LIPI.
Marsden, William. (2006). Sejarah Sumatera. Yogyakarta: Indo Literasi.
Nugroho, W. Budi. (2018). Kontruksi Sosial Revolusi Hijau di Era Orde Baru. Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness, 12 (1), 55-62.
Persoon, Gerald & Reimar Schefold (ed.). (1985). Pulau Siberut. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Pradipta, Lengga. (2019). Peralihan Pangan Pokok Dari Sagu ke Beras: Sebuah kajian Ketahanan Pangan dan Masyarakat Adat. Society, 7 (1), 39-51. https://society.fisip.ubb.ac.id/index.php/society/article/download/76/75.
Rudito, Bambang & Sunarseh. (2013a). Masyarakat dan Kebudayaan Orang Mentawai. Padang: UPTD Museum Nagari.
Rudito, Bambang. (2013b). Bebetei Uma Kebangkitan Orang Mentawai: Sebuah Etnografi. Yogyakarta: Gading dan Indonesia Center for Subtainable Development (ICSD).
Schefold, Reimar. (1985). Kebudayaan Tradisional Siberut. Dalam Gerald Parsoon & Reimar Schefold “Pulau Siberutâ€. Jakarta: Bharata Aksara.
¬¬¬¬¬______________. (1991). Mainan Bagi Roh: Kebudayaan Mentawai. Jakarta: Balai Pustaka.
Simatupang, Pantjar & I Wayan Rusastra. (2004). Kebijakan Pembangunan Sistem Agribisnis Padi. Litbang Kementeriann Pertanian. http://kemenpan.go.id/litbang.
Sihombing, Herman. (1979). Mentawai. Jakarta: Pradnya Paramita.
Spina, Bruno. (1981). Mitos dan Legenda Suku Mentawai. Jakarta: Balai Pustaka.
Spradley, P. James. (2006). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Tulius, Juniator. (2012). Family Story: Oral Tradition, Memories, and Contemporary Conflict over Land in Mentawai Indonesia. (Disertation). Unpublish. Faculty of Humanities Leiden University, Holland.
Wintre, Johan. (2006). Perubahan Sosial di Mentawai Penyesuaian Diri Pada Marginalitas dan Ekonomi Uang: Studi Kebudayaan dan Sejarah Masyarakat Mentawai di Sumatera Barat. (Tesis). Tidak dipublikasikan. Program Pascasarjana Pendidikan Manajemen Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Zakaria, Yando. (1996). Pembangunan Yang Melumpuhkan: Pelajaran Dari Kepulauan Mentawai. Dalam Kisah Dari Kampung Halaman, Masyarakat Suku, Agama Resmi dan Pembangunan. Yogyakarta: Dian/Inferdei.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Refbacks
- There are currently no refbacks.