Memahami kualitas sumber daya manusia OAP berdasarkan pendekatan people-centered : Studi di Kabupaten Tambrauw dan Sorong

Gusti Ayu Ketut Surtiari, Haning Romdiati, Luh Kitty Katherina, Dwiyanti Kusumaningrum, Ari Purwanto Sarwo Prasojo

Abstract

Kualitas sumber daya manusia Orang Asli Papua saat ini belum banyak dibahas. Indeks Pembangunan Manusia yang selama ini digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui  gambaran kualitas sumber daya manusia merupakan gambaran agregat di tingkat provinsi. Berdasarkan angka Indeks Pembangunan Manusia atau IPM, Provinsi Papua Barat dan Papua merupakan terendah di Indonesia. Pertanyaannya adalah apakah hal tersebut menunjukkan kualitas sumber daya manusia OAP memang rendah dan bagaimana jika tidak dilakukan perbandingan dengan daerah lain yang memiliki latar belakang sosial budaya dan ekonomi yang berbeda? Tulisan ini bertujuan untuk memahami lebih mendalam kualitas OAP dengan menggunakan pendekatan yang berfokus pada OAP atau people-centered. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan diskusi terpumpun serta observasi lapangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia OAP tidak terlepas dari persepsi mereka terkait dengan kesejahteraan. Kecukupan dalam memenuhi kebutuhan dasar dan dapat melakukan aktivitas rutin dengan baik merupakan gambaran penilaian OAP terhadap kesejahteraan dan kemudian mempengaruhi motivasi untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan banyak ditemui di daerah yang sudah terpapar pembangunan infrastruktur dan juga hidup berdampingan dengan migran dari luar Papua. Tulisan ini  menyimpulkan bahwa penting memahami kualitas SDM berdasarkan karakter wilayah dan budaya setempat. Sehingga upaya meningkatkan kualitas SDM tidak semata bersifat instruksi tetapi lebih partisipatif dan kolaboratif. Tulisan ini memberikan gambaran yang signifikan terkait dengan keadilan dalam menilai kondisi kualitas SDM kelompok masyarakat tertentu.

Keywords

kualitas sumber daya manusia, Orang Asli Papua (OAP), Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Sorong, people-centered.

Full Text:

PDF

References

Anderson, B. 2015. Papua's Insecurity- State Failure in the Indonesian Periphery. East West Center. Honolulu

BPS. 2018. Indeks Pembangunan Manusia 2018. BPS. Jakarta

Belk R. W. (1985) Materialism: Trait Aspects of Living in the Material World. Journal of Consumer Research 12:265–280

Essendi, H., Madise, N., & Z., M. (2014). Perceptions of development by residents of a rural community in Kenya: A capability issue. Journal of African Studies and Development.

Esteban, Mayoral, D., Ray, D. 2012. Ethnicity and Conflict: An Empirical Study. American Economic Review 2012, 102(4): 1310–1342 http://dx.doi.org/10.1257/aer.102.4.1310 1310

Helliwell, J., Layard, R., & Sachs, J. (2019). World Happiness Report 2019, New York: Sustainable Development Solutions Network.

Kahneman, D. and Deaton, D. 2010. High income improves evaluation of life but not emotional well-being. PNAS September 21, 2010 107 (38) 16489-16493; https://doi.org/10.1073/pnas.1011492107

Korten, D. and Klaus, R. 1984. People centred development. (1987). Kumarian Press, West Hartford Connecticut.

Korten, D. 1987. Third Generation NGO Strategies: A Key to People-centered DevelopmentWorld Development, Vol. 15, Supplement. pp. 145-159, 1987. Printed in Great Britan. Pergamon Journals Ltd.

Korten, D. 1990. “NGO Strategic Networks: From Community Projects to Global Transformation,â€Paper for the Asian Regional Workshop on Strategic Networking for Sustainable Development and Environmental Action, 26–30 November 1990, Bangkok, Thailand.

Preston, P.W. 1996. Development Theory. Blackwell Publishers. Oxford

Ramadhan K.H. (Ramadhan Kartahadimaja), 1927-; Rofiq Ahmad; Hamid Jabbar. (1993). Transmigrasi harapan dan tantangan / oleh Ramadhan K.H. , Hamid Jabbar, Rofiq Ahmad. Jakarta :: Departemen Transmigrasi,.

Schuler, B.R., 2015. Health & Social Work, Volume 40, Issue 3, August 2015, Pages 225–232, https://doi.org/10.1093/hsw/hlv045

Sen, A. 1999. Development as freedom. Oxford University Press. UK

Seldadyo, H., Budiatri, A.P., Satriani, S. 2018. Tanah Papua: Infrastruktur, Perubahan dan Pembangunan. Laporan Studi Meja. Tim Jakarta LIPI-TAF 2018

Stitglitz, J.E., Sen, A., Fitoussi, Jean-Paul. 2009. Report by the Commission on the Measurement of Economic Performance and Social Progress Professor

Tang, T.L.P. Income and Quality of Life: Does the Love of Money Make a Difference?. J Bus Ethics 72, 375–393 (2007). https://doi.org/10.1007/s10551-006-9176-4Health Perceptions and Quality of Life among Low-Income Adults

Timmer, J. (2015). Papua coming of age: the cycle of man's civilisation and two other Papuan histories. In M. Slama, & J. Munro (Eds.), From 'stone-age' to 'real-time': exploring Papuan temporalities, mobilities and religiosities (pp. 95-124). (Monographs in anthropology). Canberra, ACT: ANU Press.

UNDP, 2018. T Technical notes Calculating the human development indices—graphical presentation http://hdr.undp.org/sites/default/files/hdr2018_technical_notes.pdf

Wanane, Teddy K. E. 1997. “Upaya Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pendekatan Sosio-antropologisâ€, Seminar Sehari tentang Pengentasan Masyarakat Irian Jaya dari Kemiskinan, diselenggarakan oleh IPADI Cabang Irian Jaya dan Kanwil BKKBN Provinsi Irian Jaya, 17 September.

Wibowo. T.U., dan Tukiran. 2003. Perkembangan Kesejahteraan Penduduk di Provinsi Papua. Populasi. Vol. 14, No 1 (2003). https://doi.org/10.22146/jp.11837

Copyright (c) 2020 Masyarakat Indonesia
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.