KONSTRUKSI FEMININITAS DAN PROBLEMATIKA EKSPRESI RUANG PUBLIK VIRTUAL
Abstract
Konstruksi femininitas menunjukan perubahan sosial, dan dapat dilihat dari konstruksi perempuan anak revolusi pada masa Orla; ibuisme pada masa Orba; namun pada masa Orde Reformasi, seakan terjadi situasi paradoks dimana, perempuan kembali perlu berjuang untuk representasinya. Ekspresi femininitas di ruang publik merupakan gambaran dari pandangan yang beredar di masyarakat tentang perempuan. Dalam hal ini ruang publik yang muncul adalah ruang publik di media sosial seperti di WA, dan lainnya. Konstruksi sosial menunjukan kesenjangan antara masalah perempuan yang diangkat oleh gerakan perempuan dengan tumbuhnya konstruksi yang tidak melihat adanya masalah perempuan. Peran individu ataupun institusi yang melakukan konstruksi sosial saat ini, berada di ruang publik virtual, yang membuat upaya upaya meningkatkan peran perempuan menjadi gamang. Di dalam proses ini konstruksi heteronormativitas menguat yang membuat peran peran perempuan terdorong kembali ke ruang domestik dan menghasilkan gambaran ambigu tentang peran perempuan di ruang publik, termasuk di ruang publik virtual.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Affiah Neng Dara, (2014), Gerakan Perempuan di Era Reformasi, Capaian dan Tantangan, makalah untuk Hari Kartini 21 April 2014, http://www.komnasperempuan.or.id/wp-content/uploads/2014/04/GERAKAN-PEREMPUAN-DI-ERA-REFORMASI_Neng-Dara-Affiah-21-April-2014.pdf, diakses 16 September 2015.
Bennet Linda Rae, Syarin Graham Davies, Irwan Martua Hidayana, (2018), Seksualitas di Indonesia, Politik Seksual, Kesehatan, Keberagaman dan Representasi, Pustaka Obor, Jakarta.
Ingraham Chrys, (1994), The Heterosexual Imaginary: Feminist Sociology and Theories of Gender, Sociological Theory, Vol 12, No 2 (Jul,1994), pp203-219, American Sociological Association, http://www.jstor.org/stable201865.
Jones Carla, (2010), Better Women: the Cultural Politics of Gendered Expertise in Indonesia, American Antropologist, New Series, Vol 112, No 2 (June 2010), Wiley on behalf of the American Antropological Association, http://www.jstor.org/stable/40801779
Larasati Rachmi Diyah, (1 Oktober 2013), Ranah Tubuh dalam Pemetaan Gerakan Perempuan, Sebuah Pemikiran Tentang Estetika, Metodologi dan Refleksi tentang Konsep Partisipasi dan Visibilitas, diakses dari http://etnohistori.org/edisional/geneologi-gerakan-dan-studi-perempuan-indonesia, 13 Juni 2016
Muctar Yanti, (2016), Tumbuhnya Gerakan Perempuan Indonesia Masa Orde Baru. Institut Kapal Perempuan, Jakarta.
Rahayu Ruth Indiah, (2007), Konstruksi Historiografi Feminisme Indonesia dari Tutur Perempuan, Workshop Historiography Indonesia: di antara Historiography Nasional dan Alternatif, Yogyakarta 2-4 Juli, 2007,https://www.academia.edu/3256748/ Historiografi _Feminisme_Indonesia
Santoso Widjajanti, (2013), Executive Summary Labsos IPSK, Perempuan Bisa Pemberdayaan Perempuan di Desa LigarmuktiDaerah Peri Urban. (Makalah tidak diterbitkan), IPSK-LIPI, Jakarta
Santoso Widjajanti et all, (2014), Perempuan dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Gading Inti Prima.
Santoso Widjajanti M, (2015), Proceeding, Perempuan dan Kebijakan; Lemahnya Representasi Perempuan,Konferensi Nasional Sosiologi III, Yogyakarta 20-23 Mei 2015
Santoso Widjajanti Mulyono, Dwi Purwoko, Jaleswary Pramodhawardhani, Sentiela Ocktaviana, (2014), Perempuan dan Hak Asasi Manusia, Gading Inti Prima.
Santoso Widjajanti Mulyono, Eniarti Djohan, (2016), Kajian Gender dan Tantangannya bagi Perkembangan Multidisiplin di Indonesia, dalam Widjajanti M Santoso (ed), Ilmu Sosial di Indonesia: Perkembangan dan Tantangan, Jakarta, Yayasan Pustaka Obor.
Sunindyo Saraswati, (1998), When the Earth is Female and the Nation is Mother: Gender, The Armed Forces ad Nationalism in Indonesia, Feminist Review No 58, International Voices (Spring 1998) pp 1-21, Palgrave Macmillan Jpurnal, mhttp://www.jstor.or.org/stable/1395677
Suryakusuma, Julia I., (1996), The state and sexuality in New Order Indonesia, in Fantasizing the Feminine in Indonesia, Laurie J. Sears (ed), Durham, NC: Duke University Press, pp. 92-11
Qibtiyah Alimatul, 2009, Indonesian Muslim Women and the Gender Equality Movement, dalam Journal of Indonesian Islam Vol 03, No 01, June 2009.
Wahid Marzuki, (2014), Figh Indonesia, Kompilasi Hukum Islam dan Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam dalam Bingkai Politik Hukum Indonesia, Institut Studi Islam Fahmina, Cirebon.
Wieringa E Saskia, (1999), Penghancuran Gerakan Perempuan di Indonesia, Garba Budaya dan Kalyanamitra, Jakarta
Cara Indonesia Memperlakukan Perempuan, https://tirto.id/cara-indonesia-memperlakukan-perempuan-ckFf, diakses 14 Maret 2017
Pernyataan Sikap Indonesia Beragam-Ragam Menunjuk Stop Perkawinan Anak, http://www.kalyanamitra.or.id/2016/11/pernyataan-sikap-indonesia-beragam-menuntut-stop-perkawinan-anak/, diakses 17 November 2017
Siaran Pers Komnas Perempuan Mengawal Upaya Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan dalam Regulasi dan Pelaksanaan SDG’s di Indonesia, https://www.komnasperempuan.go.id/reads-siaran-pers-komnas-perempuan-mengawal-upaya-penghapusan-kekerasan-terhadap-perempuan-dalam-regulasi-dan-pelaksanaan-sdgs-di-indonesia, diakses 6 April 2018
Kalyanamitra. (2013). “Ancaman Target MDG, Angka Kematian Ibu Melonjakâ€.Diakses 27 Maret 2014. http://www. kalyanamitra.or.id/2013/09/ancaman-target-mdg-angka-kematian-ibu-melonjak-drastis/.
https://www.google.com/search?biw=1360&bih=611&tbm=isch&sa=1&ei=BTLdWrmTAoeUvQTloZboAg&q=pemimpin+perempuan+indonesia&oq=pemimpin+perempuan+indonesia&gs_l=psy-ab.3..0i24k1.920932.926426.0.927280.28.13.0.15.15.0.116.920.12j1.13.0....0...1c.1.64.psy-ab..0.28.1044...0j0i67k1j0i10k1j0i30k1j0i5i30k1j0i8i30k1j0i19k1j0i30i19k1.0.wv5c6QeyI_8#imgrc=KrFJRklJMSIanM:, gambar menteri susi sebagai wonder woman.
https://www.google.com/search?biw=1360&bih=611&tbm=isch&sa=1&ei=BTLdWrmTAoeUvQTloZboAg&q=pemimpin+perempuan+indonesia&oq=pemimpin+perempuan+indonesia&gs_l=psy-ab.3..0i24k1.920932.926426.0.927280.28.13.0.15.15.0.116.920.12j1.13.0....0...1c.1.64.psy-ab..0.28.1044...0j0i67k1j0i10k1j0i30k1j0i5i30k1j0i8i30k1j0i19k1j0i30i19k1.0.wv5c6QeyI_8#imgrc=pPjJLw8ZVl41kM: gambar perempuan HTI anti pemimpin perempuan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Refbacks
- There are currently no refbacks.