PENGUASA, PENGUSAHA, DAN PETANI: Kapitalisme Perkebunan Sawit, Distorsi Sosial Ekonomi, dan Perlawanan Petani di Indragiri Hulu, Riau, 1978–2010
Abstract
The main subject of this research is about the practice of modern capitalism in form of large scale of oil palm plantation and the peasant resistance in the Indragiri Hulu, Riau. It started from the government policy to expand non-oil and gas industry. The local government in Riau responded the policy by allowing big entrepreneurs to invest their capital in plantation economy, and the palm oil plantation was the main form. The main question raised in this study is why the peasant society in Indragiri Hulu resisted the practice of plantation economy in this area. This study employs historical method by using primary and secondary sources. The primary sources mainly derived through oral historical method and secondary source colleted from various libraries in Pekanbaru, Rengat, Yogyakarta, and Jakarta. The important finding of this research is that the expansion of plantation capitalism in Indragiri Hulu created various problems, especially land issues, as low ompensation and land grabbing. The authority and the businessmen also ignored local tradition related to land ownership like ulayat land, traditional arable forest and protected forest. This caused two form of resistant, closed and opened resistance. This research concludes that the practice of modern plantation based on traditional social and economic system triggered various anomalies They are includes: first, the weakening local community’s rights of land. Second, the violation of customry law by the capital owners especially those related to land. Third, the appearance of brokers that disadvantaged the peasant. Fourth, unbalanced relationships between the authority, the businessmen and peasant. Fifth, the emergence of peasant resistance against capitalism practice. Sixth, the rise of new sub-urban around the plantation.
Keywords: authority, entrepreneur, peasant, resistance, plantation, palm oil
Â
ABSTRAK
Permasalahan pokok penelitian ini adalah tentang perlawanan petani perkebunan sawit di Indragiri Hulu, Riau. Perlawanan petani ini tidak terlepas dari kebijakan nasional yang mendukung ekspansi industri non-migas. Usaha nonmigas yang dikembangkan pemerintah pusat adalah pembukaan perkebunan besar. Pembukaan perkebunan besar membutuhkan tanah yang luas sehingga investor mengembangkan usahanya sampai ke pelosok-pelosok seperti di Indragiri Hulu. Pengembangan perkebunan sawit itu membawa persoalan dalam masyarakat dan perlawanan petani. Studi ini mengkaji praktik kapitalisme perkebunan dan perlawanan masyarakat, khususnya petani di Indragiri Hulu. Penulisan ini menggunakan metode sejarah dengan menggabungkan antara sumber tertulis dan sumber lisan, baik primer maupun sekunder. Ekspansi kapitalisme perkebunan di Indragiri Hulu menimbulkan berbagai persoalan, terutama masalah tanah, seperti ganti rugi yang rendah dan perampasan tanah. Penguasa dan pengusaha juga mengabaikan nilai-nilai lokal menyangkut kepemilikan tanah, seperti tanah ulayat, hutan adat, dan hutan larangan. Hal ini menyebabkan munculnya dua bentuk perlawanan petani, yaitu tertutup dan terbuka. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah praktik kapitalis perkebunan yang didasarkan pada sistem ekonomi tradisional menimbulkan berbagai anomali dalam masyarakat, khususnya di kalangan petani. Anomali itu di antaranya, pertama, melemahnya hak atas kepemilikan tanah dari penduduk lokal (asli). Kedua, berlangsungnya pelanggaran terhadap hukum adat, terutama menyangkut tanah oleh pemilik modal. Ketiga, munculnya broker-broker yang merugikan petani. Keempat, terjadinya unbalanced relationships atau relasi yang tidak seimbang antara penguasa, pengusaha, dan petani. Kelima, perlawanan petani terhadap praktik kapitalisme di Indragiri Hulu. Keenam, adanya efek samping berupa kemunculan sub-sub-urban di pinggiran perkebunan besar.
Kata kunci: penguasa, pengusaha, petani, perlawanan, perkebunan, sawit
Full Text:
PDFReferences
A. A. Navis. Alam Terkembang Jadi guru. Jakarta: Grafiti Press, 1985.
Adi Sasano (eds.). Pembangunan Regional dan Segitiga Pertumbuhan. Jakarta: Cides, 1993.
Agus Suwignyo, Abdul Wahid dan Widya Fitria Ningsih (eds). 70 Tahun Prof. Dr. Suhartono Wiryo Pranoto, Sejarah Sosial (di) Indonesia: Perkembangan dan Kekuatan. Yogyakarta: Jurusan Sejarah FIB UGM, 2011.
Ahmad Darmawan (dkk). Bulean, Suku Talang Mamak Indragiri Hulu Riau. Pekanbaru: Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata Propinsi Riau, 2008.
Ani Suryani (Ed). Akselerasi Inovasi Industri Kelapa Sawit Untuk Meningkatkan Daya Saing Global. Bogor: Maksi, 2012.
Arief Budiman. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: Gramedia, 1995.
Bambang Purwanto. “Kekerasan dan Kriminalitas di Kota Pada Saat Transisi: Yogyakarta pada Akhir Masa Kolonial dan Awal Kemerdekaan”, dalam, Freek Colombijn (eds.). Kota Lama Kota Baru: Sejarah Kota-kota di Indonesia. Yogyakarta: Ombak, 2005.
______________. Bambang Purwanto. ”Sejarah Ekonomi Desa: Antara Eksploitasi dan Kesempatan”, dalam Jurnal Dinamika Pedesaan dan Kawasan UGM Yogyakarta. No. 1/01/2001
Bernstein, Henry. Dinamika Kelas Dalam Perubahan Agraria. Yogyakarta: Insist Press, 2015.
Betty Tiominar, Perkebunan dan Kemiskinan: Kisah Sebuah Kampung di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit. Jakarta: Down to Earth, 2011.
Boeke, J.H.. Pra Kapitalisme di Asia. Jakarta: Sinar Harapan, 1983.
Chris Verdiansyah (ed.). Politik Kota dan Hak Warga Kota: Masalah Keseharian Kota Kita. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2006.
Cissokho, Mamadou. God is not a Peasant. Precence Africaine et Grad, 2009.
Direktori Sawit Indonesia. Bogor: Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia, 2012.
Dwi Wulan Pujiriyani (dkk). Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi. Yogyakarta: STPN Press, 2014.
Edyanus Herman Halim. Mengapa Harus Merdeka? Tangis dan Darah Rakyat Riau Dalam Memperjuangkan sebuah Marwah. Pekanbaru: Unri Press, 2001.
Effendy Tenas. Tunjuk Ajar Melayu. Butir-butir Budaya Melayu Riau. Pekanbaru: Dewan Kesenian Riau, 1994.
Elmustian Rahman (eds.). Alam Melayu: Sejumlah Gagasan Menjemput Keagungan. Pekanbaru: Unri Press, 2003.
Gurr, Robert. Why Men Rebel. Princeton: Princeton University Press,1971.
Harto Juwono dan Yoshefine Hutagalung. Tiga Tungku Sejarangan: Sejarah Kesultanan Indragiri sampai Peristiwa 5 Januari 1949. Yogyakarta: Ombak, 2006.
Heddy Shri Ahimsa-Putra, ”Wacana Pembuka: Mencari Jatidiri Melayu”, dalam, Koentjaraningrat, Masyarakat Melayu dan Budaya Melayu Dalam Perubahan. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2007.
Hendri Sayuti. Gerakan Reformasi Riau 1998-2003. Pekanbaru: Bahana Press, 2003.
Herry Suryadi. Gerakan Riau Merdeka: Menggugat Sentralisme Kekuasaan yang Berlebihan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Hill, Hal. Investasi Asing dan Industrialisasi di Indonesia. Jakarta: LP3ES, 1990.
Hobsbawm, E.J.. Primitive Rebels. Manchester: Manchester University Press, 1974.
Indragiri Hulu Dalam Angka 1980-2010. Rengat: Kerjasama Badan Perencanaan Pemerintah Daerah dan Kantor Statistik Indragiri Hulu, 1981-2011.
Isjoni.(dkk.). Sejarah Perlawanan Narasinga. Pekanbaru: Unri Press, 2005.
Kang, Yoon Hee. Untaian Kata Leluhur: Marjinalitas, Emosi, dan Kuasa Kata-kata Magi di Kalangan Orang Petalangan Riau. Pekanbaru: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Unri, 2005.
Kato, Tsuyoshi. Adat Minangkabau dan Merantau Dalam Perspektif Sejarah. Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Ketetapan MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan sumber Daya Alam.
Klinken, Gerry van. Perang Kota Kecil: Kekerasan Komunal dan Demokrasi di Indonesia. Jakarta: Obor dan KITLV Jakarta, 2007.
Kunio, Yoshihara. Kapitalisme Semu di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES, 1990.
Kuntowijoyo. Penjelasan Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008.
Laksmi A. Savitri, Korporasi & Politik Perampasan Tanah. Yogyakarta: Insist Press, 2013.
Laporan Tahunan LSM Scale Up 2007. Pekanbaru: 2007-2008.
Lili Romli. Islam Yes. Partai Islam Yes: Sejarah Perkembangan Partai-partai Islam di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
Loekman Soetrisno dan Retno Winahyu. Kelapa Sawit: Kajian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media, 1991.
Lounela, Anu dan R. Yando Zakaria (eds.). Berebut Tanah: Beberapa Kajian Perspektif Kampus dan Kampung. Yogyakarta: Insist Press, 2002.
LR. Wibowo (dkk.). Konflik Sumber Daya Hutan dan Reformasi Agraria: Kapitalisme Mengepung Desa. Yogyakarta: Alfa Media Palma Foundation, 2008.
Lucas, Anton and Carol Warren (eds.). Land for the People: The State and Agrarian Conflict in Indonesia. Ohio: Ohio University Research in International Studies, 2013.
Mansoer Fakih. Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press 2001.
___________. Bebas Dari Neoliberalisme. Yogyakarta: Insist Press, 2003.
Mardiyah Chamim (dkk.). Raja Limbung: Seabad Perjalanan Sawit di Indonesia. Yogyakarta: Insist Press, 2012.
Mari Pangestu. “An Indonesian Perspective”, dalam Lee Tsao Yuan, Growth Triangle: The Johor-Singapura-Riau Experience. Singapura: Institute of Southeast Asian Studies and Institute of Policy Studie, 1991.
Mubyarto (ed.). Riau Menatap Masa Depan. Yogyakarta: Aditya Media, 1993.
N. Daldjoeni. Geografi Kota dan Desa. Bandung: Penerbit Alumni, 1987.
Noerbanrij Yoesoef. Masyarakat Terasing dan Kebudayaannya di Provinsi Riau. Pekanbaru: UP. Telaga Karya, 1992.
Patih Dan Batin Talang Mamak, ”Maklumat Talang Mamak: Memperkokoh Kebersamaan, Mewujudkan Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat yang Berdaulat, Mandiri dan Bermartabat”, 18 Januari 2013.
Puzo, Mario. Orang-orang Sisilia. Jakarta: Gramedia, 2005.
R. Yando Zakaria. Abih Tandeh: Masyarakat Desa di Bawah Rezim Orde Baru. Jakarta: Elsam, 2000.
Reid, Anthony. Menuju Sejarah Sumatra: Antara Indonesia dan Dunia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2011.
Riau Dalam Angka. Pekanbaru: Bappeda, 1976-2010.
Robison, Richard. Indonesia: The Rise of Capital. North Sydney: Allen & Unwin, Pty Ltd, 1986.
Sartono Kartodirdjo. Pemberontakan Petani di Banten 1888. Jakarta: Pustaka Jaya, 1994.
Scott, James, C.. Perlawanan Kaum Tani. Jakarta: Obor, 1993.
_____________. Senjatanya Orang-orang yang Kalah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2000.
Soedjatmoko. Dimensi Manusia Dalam Pembangunan. Jakarta: LP3ES, 1981.
Sri Margana. dan M. Nursam (ed.). Kota-kota di Jawa: Identitas, Gaya Hidup dan Permasalahan Sosial. Yogyakarta: Ombak, 2010.
Stoler, Ann Laura. Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan Sumatera 1870-1979. Yogyakarta: Karsa, 2005.
Suhartono W. Pranoto. Apanage dan Bekel: Perubahan Sosial di Pedesaan Surakarta 1839-1920. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991.
___________________. Serpihan Budaya Feodal. Yogyakarta: Agastya Media, 2001.
___________________. Bandit Berdasi: Korupsi Berjamaah. Yogyakarta: Impulse dan Kanisius, 2008.
Tabrani Rab. Menuju Riau Berdaulat. Pekanbaru: Riau Cultural Institute, 2002.
__________. Penjarahan Migas Natuna. Pekanbaru: Riau Cultural Institute, 2003.
Tarmizi Yusuf. Baturijal: Sebuah Desa Dengan Budaya yang Sarat Nilai, Penuh Makna. Jakarta: Latira, 2010.
Thee Kian Wie (ed.). Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan: Beberapa Pendekatan Alternatif . Jakarta: LP3ES, 1980.
___________. Pembangunan, Kebebasan dan “Mukjizat” Orde Baru. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2004.
UU. Hamidy. Kamus Antropologi Dialek Melayu Rantau Kuantan Riau. Pekanbaru: Unri Press, 1995.
Vansina, Jan. Tradisi Lisan Sebagai Sejarah. Yogyakarta: Ombak, 2014.
Yahya A. Muhaimin. Bisnis dan Politik: Kebijaksanaan Ekonomi Indonesia 1950-2980. Jakarta: LP3ES, 1990.
Yuan, Tsao. Growth Triangle: The Johor – Singapura - Riau Experience. Singapura: Institute of Southeast Asian Studies and Institute of Police Studies, 1991.
Zaiyardam Zubir, Radikalisme Kaum Pinggiran: Studi Tentang Issue, Strategi dan Dampak Gerakan. Yogyakarta: Insist Press, 2002.
______________. Budaya Konflik dan Jaringan Kekerasan: Pendekatan Penyelesaian Berdasarkan Kearifan Lokal Minangkabau Yogyakarta: Insist Press, 2010.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Refbacks
- There are currently no refbacks.