ARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI PERDESAAN PASCA ORDE BARU
Abstract
New Order era. There are variations inthe dynamicsandqualityof democracyfrom
onevillagetoanothervillage. In addition, theprospect ofdemocratizationstrongly
influencedby theexistence of thediversityof social institutionsthat existineveryvillage
Therefore, itis impossible to apply uniform democracyinIndonesia. The dynamic ofvil
lagedemocracyafter the New Order era is still very dependent onthe leadershipof
politicalelite. The head ofthe villagelargely determinesthe direction ofpolitical lifein
the village. Village leaderis animportant instrumentin changing theconsciousness
ofthe community toparticipateinthe planningprogram. This in turnwill affect theavail
ability ofaccessandopennessof publicfacilities. In addition to villageleaders, agents
ofdemocracyoccupiesa strategicpositioninpressing fordemocratizationagendainthe
community. The socialstructure ofanegalitariansociety willnotbe usefulifcommunitiesdo
notactivelyplay theroleof agent of democracy. Indonesia’sruraldemocracyis stillat the
level ofnon-participation. Insomecases, “manipulation” and”therapy” are often used
aspaternalisticmethods. It remains a challenge to involvewider community members
during project implementation.
Keywords: rural, democracy, participation, and control.
Full Text:
PDFReferences
Ainul Asikin, Muhammad. 1996. “Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa
selama Pelita V Tahun 1989/1990-1993/1994: Studi Kasus di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Dati II Lombok Barat”. Tesis S-2 Program Studi Magister
Ekonomika Pembangunan Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Arnstein, Sherry R. 1971. “Eight Rungs on The Ladder of Citizen Participation”, dalam
Edgar S. Cahn & Bary A. Passet (eds.). Citizen Participation: Effecting
Community Change. New York: Praeger Publishers.
____1969 “A Ladder of Citizen Participation” dalam Journal of the American Institute
of Planners: 35 1969, http://www.unsystem.org/ngls/documents/ publications.
en/voices.africa.
Blair, Harry. 1998. “Participation and Accountability at the Periphery: Democratic
Local Governence in Six Countries”, dalam World Development, 28 (1).
Budiardjo, Miriam. 1998. Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Cahyono, Heru. 2006. (ed.). Dinamika Demokratisasi Desa di Beberapa Daerah di
Indonesia Pasca 1999. Jakarta: LIPI.
_____ 2004. (ed.). Konflik Elite Politik di Perdesaan: Relasi antara Badan Perwakilan
Desa dan Pemerintah Desa. Jakarta: LIPI.
Dwipayana, Ari dan Suroto Eko. (ed.). 2003. Membangun Good Governance di Desa.
Yogyakarta: IRE Press.
Forum Pengembangan Pembaruan Desa. 2000. “Pembaharuan Desa”, dalam
http:www.forumdesa.org.
Huntington, Samuel dan John M. Nelson. 1977. No Easy Choice: Political Participation in Developing Countries. Cambridge: Harvard University
Husken, Frans. 1998. Masyarakat Desa dalam Perubahan Zaman: Differensiasi Sosial
di Jawa 1830-1980. Jakarta: Grasindo.
Kamardi. 2003. “Kemandirian Desa di Indonesia, antara Cita dan Realita Kemandirian
Desa di Indonesia”. Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional
Kehutanan bertemakan “Hutan Desa: Alternatif Pengelolaan Hutan Berbasis
Masyarakat”, yang diselenggarakan oleh Damar (Centre for Development and
Managing of Natural Resources) di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 23
April 2003, http://www.damar.or.id/library/makalah_05.php.
Keller, Suzane. 1984. Penguasa dan Kelompok Elite: Peranan Elite Penentu dalam
Masyarakat Modern. Jakarta:Yayasan Ilmu-ilmu Sosial.
Kartohadikoesoemo, Soetardjo. 1984. Desa. Jakarta: Balai Pustaka.
Koentjaraningrat. 1964. (ed.). Masjarakat Desa di Indonesia Masa Ini. Djakarta:
Jajasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Marzali, Amri. 2004. “Demokrasi di Indonesia”, dalam Kompas, 16 Januari.
Merkel, Wolfgang. 2003. Demokrasi di Asia: Sebuah Benua antara Diktator dan
Demokrasi. Jakarta: FES.
Naim, Mochtar. ”Konsep Kepemimpinan Tungku Nan Tigo Sajarangan dan Masalah
Penerapannya dalam Rangka Kembali ke Nagari”, dalam www.cimbuak.net,
Agustus 2004.
Rozi, Syafuan. 2005. “Konflik Wali Jorong dan Badan Perwakilan Rakyat Nagari, Sungai
Puar, Agam”, dalam Heru Cahyono, et al. Konflik Elite Politik di Perdesaan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sahdan, Gregorius. 2005. (ed.). Transformasi Ekonomi dan Politik Desa. Yogyakarta:
APMD Press.
Sajogyo dan Pudjiwati Sajogyo. 2002. Sosiologi Perdesaan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Suhaeb, M. Iqbal. 2000. Community Participation of Rural Development Program in
Kabupaten Lebak. Bandung: ITB, Departemen Teknik Planologi-ITB.
Thomas, John Clayton. 1995. Public Participation in Public Decision. San Fransisco:
John Bass Publisher.
Tim Lapera. 2000. Otonomi Versi Negara: Demokrasi di Bawah Bayang-bayang
Otoriterisme. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama.
Yunanto, Sutoro Eko. 2006. “Mempertegas Posisi Politik dan Kewenangan Desa”.
Paper pada Sarasehan Nasional Menggagas Desa Masa Depan, Jakarta, 3–4
Juli.
Refbacks
- There are currently no refbacks.