RITUAL DAN NARASI TRADISI LEGO-LEGO SUKU ABUI: DINAMIKA PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN RITUS SAKRAL DI ERA WISATA BUDAYA

Ubaidillah, MA, Katubi .

Abstract

Relasi dialektik antara ritual dan narasi tumbuh dari prinsip kesinambungan yang merepresentasikan berhentinya waktu sekaligus waktu yang mengalir. Pada prinsip demikian, bagaimana mekanisme internal suku Abui mendamaikan kontradiksi zaman yang mempengaruhi eksistensi tradisi lego-lego? Tradisi lego-lego suku Abui menghuni dua kategori universal dalam kehidupan masyarakat Abui, yakni sebagai ritus yang sacral serta kegiatan ekonomi yang profan. Dengan ilustrasi dan contoh dari timur Indonesia artikel ini mengajak diskusi lebih lanjut mengenai kesinambungan tradisi-tradisi menghadapi tantangan internal bahwa apa yang eksis di hari-hari depan apakah tradisi sebagai ritual atau pertunjukkan serta peluang harmonisasi keduanya atau degradasi salah satu karena satu yang lainnya. Kecukupan dimensi sakral tradisi di tengah waktu yang terus berubah dikombinasikan kedisiplinan tetua melaksanakan ritual dan menjaga sakralitas ritual tersebut, serta adanya keuntungan langsung dari pertunjukan lego-lego yang didapat merupakan faktor-faktor yang patut diperhitungkan untuk menilai eksistensi tradisi lego-lego. Elaborasi faktor-faktor tersebut masih memberi gambaran cerah bagi tradisi lego-lego di masa depan.

Keywords

wacana ritual; bahasa sakral; etnografi pertunjukan; turisme budaya; lego-lego; orang Abui; Pulau Alor

Full Text:

PDF

References

Adams, Kathleen M. 1984. Come to Tana Toraja, “land of the heavenly kings”: Travel agents as brokers in ethnicity, Annals of Tourism Research, vol. 11, no. 3, hal. 469-485. DOI: 10.1016/0160-7383(84)90032-X

Adams, Kathleen M. 1997. Ethnic Tourism and the Renegotiation of Tradition in Tana Toraja (Sulawesi, Indonesia), Ethnology, vol. 36, no. 4 hal. 309-320.

Adams, Kathleen M. 2006. Arts is Politics: Re-Crafting Identities, Tourism, and Power in Tana Toraja, Indonesia. Honolulu: University of Hawaii Press.

Baan, Anastasia, Markus Deli Girik Allo, dan Andi Anto Patak. 2022. The cultural attitudes of a funeral ritual discourse in the indigenous Torajan, Indonesia. Heliyon, vol. 8, e08925.

Bouman, M.A. 1943. “De Aloreesche Dansplaat,” dalam Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië, Deel 102,3de/4de Afl. Hlm. 481—500.

Bauman, Richard. 1975. “Verbal Art as Performance,” dalam American Anthropologist, 77, hal. 290—311.

Bauman, R. dan CL. Briggs. 1990. Poetics and performance as critical perspective on language and social life, Annual Review of Anthrophology, 19, hal. 59-88.

Blackburn, Stuart. 1981. Oral Performance: Narrative and Ritual in a Tamil Tradition. The Journal of American Folklore, Vol. 94, No. 372, hal. 207-227.

Burhani, Ahmad Najib. 2012. Tiga Problem Dasar dalam Perlindungan Agama-Agama Minoritas di Indonesia. Maarif, Vol. 7 nomor 1 2012.

Burhani, Ahmad Najib. 2019. Menemani Minoritas: Paradigma Islam tentang Keberpihakan dan Pembelaan yang lemah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bruckermann, Charlotte. 2016. Trading on Tradition: Tourism, Ritual, and Capitalism in a Chinese Village. Modern China, vol. 42, no. 2, hal. 188-224. DOI : 10.1177/0097700415578808

Duranti, A. 1997. Linguistic Anthropology (Cambridge Textbooks in Linguistics). Cambridge: Cambridge University Press. doi:10.1017/CBO9780511810190

Ecklund, Judith L. 1977. Sasak Cultural Change, Ritual Change, and the Use of Ritualized Language. Indonesia, no. 24, hal. 1-25.

Falola, T. 2022. African Traditional Religion and Indigenous Knowledge System. In: Aderibigbe, I.S., Falola, T. (eds) The Palgrave Handbook of African Traditional Religion. Switzerland: Palgrave Macmillan Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-030-89500-6_39

Fine, E.C. 1984. The Foklore Text from Performance to Print. Bloomington: Indiana University Press.

Finnegan, Ruth. 1997. Oral Traditions and The Verbal Arts: A Guide to Research Practices. London: Routledge.

Foley, John Miles. 1995. The Singer of Tales in Performance. Bloominton dan Indianapolis: Indiana University Press.

Geertz, Cliffortz, 1973, The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books Inc.

Hall, Thomas D. dan James V. Fenelon. 2015. Indigenous Peoples and Globalization: Resistance and Revitalization. New York: Routledge.

Istania, Ratri. 2022. The Struggling Aristocrats? Noble Families’ Diminishing Roles after the Splitting of Tana Toraja Region. Southeast Asian Studies, Vol. 11, No. 2, hal. 195-218. DOI: 10.20495/seas.11.2_195

Katubi. 2018. Tara Miti Tomi Nuku: Merawat Toleransi dalam Tradisi di Alor, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat Indonesia, vol. 44, nomor 2, hal. 1-16.

Katubi. 2020. Lego-lego of Kui People in Alor Island, East Nusa Tenggara: Call the Past for Future. Tokyo: Tokyo University of Foreign Language (TUFS).

Lincoln, Bruce. 1989. Discourse and Construction of Society: Comparative Studies of Myth, Ritual, and Classification. New York dan Oxford: Oxford University Press.

Malinowski, Bronislaw. 1948. Magic, Science, and Religion: and Other Essays. New York: A Doubleday Anchor Book.

McCarty, Teresa L., Mary Eunice Romero dan Ofelia Zepeda. 2006. Reclaiming the Gift: Indigenous Youth Counter-Narratives on Native Language Loss and Revitalization. American Indian Quarterly, Vol. 30, No. 1/2, Special Issue: Indigenous Languages and Indigenous Literatures, hal. 28- 48.

Mckenzie, James. 2022. Addressing historical trauma and healing in Indigenous language cultivation and revitalization. Annual Review of Applied Linguistics, vol 42, hal. 71–77. DOI: 10.1017/S0267190521000167

Mckinnon, Andrew. 2018. Ritual, Narrative, and Time: Bridging between Durkheim and Ricoeur. Journal of Classical Sociology. DOI: 10.1177/1468795X18761503

Olendo, Yudhistira Oscar, Jagat Aditya Dewantara, dan Efriani. 2022. Tradition, ritual, and art of the Baliatn: The conceptualization of philosophy and the manifestation of spirituality among the Dayak Kanayatn. Wacana Vol. 23 No. 2 (2022) DOI: 110.17510/wacana.v23i2.1059.

Praptantya, Donatianus BSE, Efriani, dan Jagad Aditya Dewantara. 2020. Dange: Sinkronisasi Gereja Katolik Terhadap Budaya Dayak Kayan Mendalam. Jurnal Masyarakat dan Budaya, vol. 22, no. 2 2020, hal. 167-176.

Raglan, Lord. 1955. Myth and Ritual. The Journal of Folklore, vol. 68, no. 270, hal. 454-461.

Rodemeier, Susanne. 1993. Lego-Lego Platzt und Naga-Darstellung. Tesis Magister. Universitat Munchen, Jerman.

Saidi, Anas, Abdul Aziz, Abdul Mun’im Dz, Anom Surya Putera, Hairus Salim HS, dan Stefanus Djuweng. 2004. Menekuk Agama, Membangun Tahta: Kebijakan Agama Orde Baru. Depok: Desantara.

Schechner, Richard. 1987. The Future of Ritual. Journal of Ritual Studies, vol. 1, hal. 5-33.

Scarduelli, Pietro. 1991. Symbolic Organization of Space and Social Identity in Alor. Anthropos, Bd. 86, H. 1/3, pp. 75-85

Strathern, Andrew and Pamela J. Stewart Strathern. 2012. Comment: Thinking about Rituals, Thinking about Ancestor. Journal of Ritual Studies, vol. 26, no. 1, hal. 47-49.

Suparman, Lalu Gde. 1994. Babad Praya. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Ubaidillah. 2022. Kerata Basa: Gramatika Budaya Masyarakat Jawa. Jurnal Masyarakat dan Budaya, vol. 22, no. 2 2020, hal. 207-218.

Copyright (c) 2023 Masyarakat Indonesia
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.