AGAMA DAN KEPERCAYAAN MINORITAS SUKU ANAK DALAM (SAD) JAMBI

Muhammad Nur Prabowo Setyabudi

Abstract

Kehidupan Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi Pulau Sumatra tak dapat dipisahkan dari hutan. Namun rusaknya infrastruktur ekologi kini mengancam eksistensi superstruktur yang lain; tidak hanya mengancam eksistensi komunitas masyarakat adatnya, tetapi juga kepercayaannya. Selama ini sistem-kepercayaan Suku Anak Dalam sangat terikat dengan sistem-ekologi. Rusaknya hutan berarti rusaknya sebuah pandangan hidup, sistem, dan tradisi kepercayaan Suku Anak Dalam yang telah dipertahankan berabad-abad. Suku Anak Dalam dengan sistem kepercayaannya akhirnya menjadi minoritas yang paling rentan di Indonesia yang selalu mengalami posisi dilematis di hadapan agama dan budaya mayoritas non-SAD yang lebih superior. Rekognisi terhadap agama lokal di Indonesia semestinya menjadi titik pijak untuk mengurai dilema minoritas Suku Anak Dalam. Stigma “non-religius†yang dilekatkan kepada mereka sebagai minoritas juga tidak berdasar, sebab pada kenyataannya mereka memiliki sistem-keyakinan berupa kepercayaan leluhur yang telah diakui dalam politik agama di Indonesia. Ke depan, diperlukan perubahan menuju pada sikap dan kebijakan yang lebih inklusif, toleran, dan adil, serta menghargai kebebasan beragama bagi kelompok minoritas Suku Anak Dalam dengan segala perbedaan karakteristik agama dan budayanya.

 

The life of the Anak Dalam tribe in Jambi province of Sumatra island is closely tied with the forest. However, the destruction of basic ecological infrastructure currently threatens the existence of other superstructures; Not only threatens the existence of indigenous communities, but also their beliefs. So far, the belief system of the Anak Dalam tribe is closely tied to the ecological system. The destruction of the forest means destruction of the way of life, system, and belief traditions of the Anak Dalam tribe that has been existed for centuries. With their belief system, the Anak Dalam tribe eventually become the most vulnerable minority in Indonesia, who always experience a dilemmatic position in front of the religion and culture of the non-SAD superior majority. Recognition of local religions in Indonesia should be a starting point to resolve the dilemma of the Anak Dalam tribe minority. The "non-religious" stigma attached to them as a minority is also unacceptable, because they have a belief system in the form of ancestral beliefs that have been recognized in the politics of religion in Indonesia. A change is needed towards a more tolerant attitude and fairer policies, and respecting religious freedom for the Anak Dalam minority group with the whole different religious and cultural characteristics.

Keywords

Keywords: Anak Dalam Tribe, Beliefs, Minority, Tolerance, Justice.

Full Text:

PDF

References

Abid, M.H. (2015). “Kontestasi Kemelayuan: Islam Transnasional, Adat, dan Pencarian Identitas Melayu Jambi†dalam Praktik Pengelolaan Keragaman di Indonesia: Kontestasi dan Koeksistensi. Yogyakarta: CRCS.

Ahad, M & Auliahadi, A. (2019). “Islamisasi Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi (2005-2013)â€. Khazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam. Vol. 9. No. 2. 2019, 174-188.

Ahat, M & Auliahadi, A. (2018). “Sejarah Konversi dari Animisme ke Agama Islam Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi (2005-2013)â€, dalam FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan, Vol. 02 No. 02, Juli-Desember 2018.

Ahnaf, M.I. dkk. (2015). Praktik Pengelolaan Keragaman di Indonesia: Kontestasi dan Koeksistensi. Yogyakart: CRCS UGM.

Aljunied, K. (2021). Hamka & Islam: Reformasi Kosmopolitan di Dunia Melayu. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah

Amilda (2012). “Menjadi Melayu yang Islam: Politik Identitas Orang Rimba dalam Menghadapi Dominasi Negara dan Etnis Mayoritasâ€, dalam Seloko: Jurnal Budaya, 1, 2, 2012, hlm. 259-282.

Amilda (2011). “Menjadi Melayu yang Islamâ€: Sebuah Politik Identitas Etnis Minoritas Dalam, Menghadapi Dominasi Negara dan Etnis Mayoritasâ€, makalah pada forum Annual Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-11, di Bangka Belitung 10-13 Oktober 2011.

Aritonang, R. dkk. (2010). Orang Rimba Menantang Zaman. Jambi: Komunitas Konservasi Indonesia-Warsi.

Baqir, Z.A; Northcott, M; Wijsen, F. (2021). Varieties of Religion and Ecology Dispatches from Indonesia. Zurich: LIT VERLAG GmbH & Co. KGWien, Zweigniederlassung Zürich 2021.

Bielefeldt, H. (2019). Politik Kesetaraan: Dimensi-Dimensi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Bandung: Mizan.

Burhani, Ahmad Najib (2019). Menemani Minorits: Paradigma Islam tentang Pembelaan kepada Yang Lemah. Jakarta: Gramedia.

Burhani, Ahmad Najib dkk. (2020). Dilema Minoritas di Indonesia: Ragam, Dinamika, dan Kontroversi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Deta, Krisharyanto Umbu (2022). “Adat, Alam, dan Agama: Keterbatasan dan Urgensi Kebebasan Beragamaâ€dalam https://pmb.brin.go.id/adat-alam-dan-agama-keterbatasan-dan-urgensi-kebebasan-beragama/, diakses pada 10/02/2022 pukul 12.07.

Forst, Rainer (2002). Context of Justice: Political Philosophy beyond Liberalism and Communitarianism (Translated by: John M.M. Farrell). Berkeley, Los Angeles, London: University of California Press.

Forst, Rainer (2013). Toleration in Conflict: Past and Present (Translated by: Ciaran Cronin). Cambridge: Cambridge University Press.

Forst, Rainer (2014). Justification and Critique: Towards a Critical Theory of Politics (Translated by: Ciaran Cronin). Malden USA: Polity Press.

Fukuyama, F. (2020). Identitas: Tuntutan atas Martabat dan Politik Kebencian. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Harvey, Graham (ed.) (2000). Indigenous Religions: A Companion. London and New York: Cassell.

Hefner, Robert (1983). “Ritual and Cultural Reproduction in Non-Islamic Java†dalam American Ethnologist, Vol. 10, No. 4 (Nov., 1983), pp. 665-683.

Humeidi, Alie. Dkk. (2021). Membangun Nasionalisme Melalui Bahasa dan Budaya. Jakarta: Kompas.

Japarudin (2014). “Kepercayaan Orang Rimba Jambi terhadap Betetutuh Sang Mesekin†dalam Kontekstualitas, Vol. 29. No. 1. 2014.

Maarif, S. & Baqir, Z.A. (2021). Masyarakat Sipil Dalam Perjuangan Untuk Keadilan dan Kewargaan. Asia Foundation.

Mailinar & Nurdin, B. (2013). “Kehidupan Keagamaan Suku Anak Dalam di Dusun Senami Iii Dusun Jebak Kabupaten Batanghari Jambiâ€. Kontekstualitas. Vol. 28. No. 2. 2013, 141-157.

Manurung, B. (2019). “’Normalising’the Orang Rimba: between mainstreaming, marginalizing and respecting indigenous culture’ dalam Fealy, G & Riccy, R (ed). Contentious Belonging: The Place of Minorities in Indonesia. Singapore: ISEAS.

Marzali, Amri (2016). “Agama dan Kebudayaan†dalam Umbara: Indonesian Journal of Anthropology. Volume 1 (1) Juli 2016 eISSN 2528-1569 pISSN 2528-2115.

Mulyani, W. & Parapat, J.H. (2018). Demografi Orang Rimba Taman Nasional Bukit Duabelas (Laporan Pelaksanaan Kegiatan Survei Kependudukan dan Kebun SAD/Orang RImba Taman Nasional Bukit Duabelas). Jambi: Balai Taman Nasional Bukit Duabelas.

Muntolib SM & Nugroho, AD (ed). (2014a). Orang Rimba di Pinggiran Kawasan Hutan Lindung Taman Nasional Bukit XII (TNBD) Provinsi Jambi. Serang: Penerbit A-Empat.

Muntolib (2014b). Sekilas tentang Orang Rimbo di Propinsi Jambi. Serang: Penerbit A-Empat.

Kemenag.go.id. (2002) “Orang-Orang “Kubu†Mulai Masuk Islam dan Mengenal Budaya†dalam https://kemenag.go.id/read/orang-orang-kubu-mulai-masuk-islam-dan-mengenal-budaya-jela, diakses pada 09/02/2022 pukul 11.44.

Kristiawan (2017). “Orang Rimba Bertahan dalam Kepungan Konflik†dalam Alam Sumatera (majalah terbitan Warsi), edisi April 2017 pp. 38-40.

Qurtuby, S & Kholiludin, T. (2020). Agama dan Budaya Nusantara Pasca Islamisasi. Semarang: eLSA Press.

Qurtuby, S. (2021). “Derita Agama dan Kepercayaan Asli di Indonesiaâ€, dalam Derita Agama dan Kepercayaan Asli di Indonesia | DWNESIA: Wadah bagi komunitas DW untuk berbagi kisah dan pendapat | DW | 07.08.2021, diakses pada 09/02/2022 pukul 11.32.

Rachmawati (2019). “Mengenal Sebelik Sumpah, Kalung Gelang Suku Anak Dalam yang Menjaga dari Sumpah Burukâ€, dalam https://regional.kompas.com/read/2019/10/07/12120081/mengenal-sebelik-sumpah-kalung-gelang-suku-anak-dalam-yang-menjaga-dari

Reslawati (2012). “Dinamika Perkembangan Sistem Kepercayaan Suku Anak Dalam di Kecamatan Mestong Muara Bungo Provinsi Jambi (Kajian Hak-hak Sipil dan Relasi Sosial)†dalam Dinamika Perkembangan Sistem Kepercayaan Lokal di Indonesia. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. h.61-109.

Ridho, Muhammad (2018). “Budaya Lokal dan Pendidikan Islam: Studi Kasus Suku Anak Dalam di Jambi, Tesis pada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam Program Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta.

Saleh, Syamsudhuha (2014). “Agama, Kepercayaan, dan Kelestarian Lingkungan (Studi terhadap Gaya Hidup Orang Rimba Menjaga Lingkungan di Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD)-Jambi†dalam Jurnal Kawistara Vol. 4. No. 3. Desember 2014, hlm. 225-330.

Sastika, A.N. (2017) “Melindungi Hutan dengan Sampul Mitos dan Denda Adat†dalam Alam Sumatera (majalah terbitan Warsi), edisi April 2017, pp. 50-51.

Setyabudi, M.N.P. (2020). “Konsep dan Matra Konsepsi Toleransi dalam Pemikiran Rainer Forstâ€, dalam Jurnal Filsafat Indonesia, Vol 3 No 3 Tahun 2020, pp. 81-94.

Setyabudi, M.N.P. (2021). “Melampaui Toleransi Konfliktual Menuju Toleransi Respektif dalam Hubungan Sosial dan Politik (Sebuah Upaya Merajut Harmoni)â€, dalam Merajut Harmoni Membangun Bangsa: Memahami Konflik dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Obor, pp. 1-33.

Smith, Huston (2015). Agama-Agama Manusia: Edisi Bergambar. A Guide to Our Wisdom Traditions. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Sugiharto, B. (2019). Kebudayaan dan Kondisi Post-Tradisi: Kajian Filosofis atas Permasalahan Budaya Abad ke-21. Yogyakarta: Kanisius.

Suhadi dkk. (2018). Costly Tolerance: Tantangan Baru Dialog Muslim-Kristen di Indonesia dan Belanda. Yogyakarta: CRCS UGM.

Sutanto, T. (2020). “Diskriminasi terhadap Penghayat: Sampai Kapan?†dalam Ahmad Najib Burhani dkk. Dilema Minoritas di Indonesia: Ragam, Dinamika, dan Kontroversi. Jakarta: Kompas.

Suwardi, M.I. (2020). “Kepercayaan Religius-Magis dan Etika Lingkungan Masyarakat Lokal†dalam Alam Sumatera (majalah terbitan Warsi) edisi Desember 2020, pp. 47-48.

Tuhri, Mufdil (2020). “Religion and Rights in Indonesian Indigenous – State Relations (Case Study of Orang Rimba in Jambi†dalam Religió: Jurnal Studi Agama-agama. ISSN: (p) 2088-6330; (e) 2503-3778 V0l. 10, No. 2 (2020); pp.230-251

Wallace-Wells, D. (2019). Bumi yang Tak Dapat Dihuni (The Uninhabitable Earth). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Zuhdi, Nurdin. M. (2013). “TUHAN, DIMANA KAU BERADA? Kajian Etnografi tentang Sistem Kepercayaan Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Dua Belas Jambi†dalam Orang Rimba Di Pinggiran Hutan Lindung Taman Nasional Bukit XII (TNBD) Provinsi Jambi. Muntolib, SM & Nugroho, AD. (ed). Serang: Penerbit A-Empat.

Copyright (c) 2023 Masyarakat Indonesia
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.