PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA PASCAORDE BARU: REFLEKSI TENTANG PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT

Helmy Fuady

Abstract

The development planning during the New Order period has been criticized because
it was centralistic, technocratic and lack of public participation. In the reformationera, many important changes have influenced the development planning system in
Indonesia. The changes include changing role of the Bappenas (National Development
Planning Agency), decentralization, direct presidential and local head elections, as
well as the strengthening roles of the parliament. This paper analyses whether or
not these changes open a wider space for public participation in the development
policy-making. The discussion shows that public participation has not yet as expected
by theory. The mechanism for public participation inthe development planning did not
changemuch compared to the situation during the New Order era. Public participation
has only fairly achieved and political elites are dominating the policy-making arena.
Keywords: development planning, democracy, participation.

Full Text:

PDF

References

Buku:

Erman, Erwiza. 2010. “Visi/Misi, Kepentingan Pemenangan Pilkada dan Kesinambungan Dinasti Tuan Besar”, dalam Hidayat, Syarif dan Adi, Wijaya (eds). Pilkada

dan Pergeseran Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah: Studi Kasus di

Provinsi Banten. Jakarta: LIPI Press.

Fuady, A.H., D. Fatimah , R. Andriono, dan W. W. Basjir, 2002. Memahami Anggaran

Publik. Yogyakarta: IDEA Press.

Hidayat, Syarif dan Erman, Erwiza (eds). 2009. Pilkada dan Pergeseran Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah: Studi Kasus di Kabupaten Bandung dan

Kota Bogor. Jakarta: LIPI Press.

Imawan, Riswandha. 2002. “Desentralisasi, Demokratisasi dan Pembentukan Good

Governance”, dalam Samsuddin Haris (ed.). Desentralisasi, Demokratisasi dan

Akuntabilitas Pemerintahan Daerah. Jakarta: AIPI.

Mizuno, K. dan P. Phongpaichit. 2009. “Introduction”, dalam K. Mizuno, dan P.

Phongpaichit (eds.). Populism in Asia. Singapura: NUS Press.

Okamoto, M. 2009. “Populism under Decentralisation in Post-Suharto Indonesia”,

dalam K. Mizuno dan P. Phongpaichit (eds.). Populism in Asia. Singapura:

NUS Press.

Rasyid, M. R. 2002. “Otonomi Daerah: Latar Belakang dan Masa Depannya”, dalam

Samsuddin Haris (ed.). Desentralisasi, Demokratisasi dan Akuntabilitas Pemerintahan Daerah. Jakarta: AIPI.

Rauf, M., S. Hidayat , A.M. Gisma , S.M. Mulia, dan A. Parengkuan, 2011. Menakar

Demokrasi di Indonesia: Indeks Demokrasi Indonesia 2009. Jakarta: United

Nations Development Programme.

Sikki, N., Y. Muchtar, dan T. Hartini, (eds). 2009. Belajar dari 10 Propinsi di Indonesia: Upaya Pencapaian MDG’s Melalui Inisiatif Multi Pihak. Jakarta:

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.

The Asia Foundation. 2002. Indonesia Rapid Decentralization Appraisal (IRDA):

Second Report. Jakarta: The Asia Foundation.

World Bank. 1993. The East Asian Miracle: Economic Growth and Public Policy. New

York: Oxford University Press.

Jurnal

Antlov, Hans. 2002. “Mewujudkan Demokrasi Lokal Melalui Forum Warga”, dalam

Jurnal PSPK, III (Juni-Juli), hlm. 40–53.

Booth, Anne. 2005. “The Evolving Role of the Central Government in Economic Planning and Policy Making in Indonesia”, dalam Bulletin of Indonesian Economic

Studies, 41(2), 197–219.

C hambers, Robert. 1994. “The Origins and Practice of Participatory Rural Appraisal”,

dalam World Development, 22(7), 953–969.

Chibber, V. 2002. “Bureaucratic Rationality and the Developmental State”, dalam

American Journal of Sociology 107(4): 951–989.

F ernandez, Joe. 2002. “Membangun Partisipasi Melalui Transparansi Anggaran”, dalam

Jurnal Analisis Sosial, 7(2), 63–75.

Fritz, V. and A. R. Menochal, 2007. “Developmental States in the New Millennium:

Concepts and Challenges for a New Aid Agenda”, dalam Development Policy

Review 25(5): 531–552.

H adiz, Vedi R. 2004. “Decentralization and Democracy in Indonesia: A Critique of

Neo-Institutionalist Perspectives”, dalam Development and Change 35(4):

–718.

Kalu, K. A. 1996. “Political Economy in Nigeria: The Military, Ethnic Politics and

Development”, dalam International Journal of Politics, Culture and Society,

(2): 229–247.

King, D. Y. 2000. “Corruption in Indonesia: A Curable Cancer?”, dalam Journal of

International Affairs, 53(2), 603–624.

Koswara, E. 2000. “Menyongsong Pelaksanaan Otonomi Daerah Berdasarkan UU

No. 22 Tahun 1999 Suatu Telaahan Menyangkut Kebijakan, Pelaksanaan dan

Kompleksitasnya”, dalam Analisis CSIS, XXIX(1), 36–53.

M cLeod, R. H. 2000. “Soeharto’s Indonesia: A Better Class of Corruption”, dalam

Agenda, 7(2), 99–112.

Mudhoffir, A. M. 2006. “Partai Politik dan Pemilih: Antara Komunikasi Politik vs.

Komoditas Politik,” dalam Jurnal Konstitusi, 3(4): 90-120, diunduh 25/02/2013

dari http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/pdfjurnal/BOOK_Volume3nomor-

Des2006.pdf#page=7.

Öniş, Z. 1991. “The Logic of the Developmental State”, dalam Comparative Politics

(1): 109–126.

Robertson-Snape, F. 1999. “Corruption, Collusion and Nepotism in Indonesia”, dalam

Third World Quality, 20(3), 589–602.

Salang, Sebastian. 2006. “Parlemen: Antara Kepentingan Politik vs. Aspirasi Rakyat”,

dalam Jurnal Konstitusi, 3(4): 90-120, diunduh 25/02/2013 dari http://www.mahkamahkonstitusi. go.id/pdfjurnal/BOOK_Volume3nomor4Des2006.

pdf#page=7.

Salim, Emil. 1997. “Recollection of My Career”, dalam Bulletin of Indonesian Economic Studies, 33(1), 45-74.

Santoso, B. 2011. “Koordinasi Perencanaan Pembangunan Terpadu”, dalam Perencanaan Pembangunan, 2(XVII), 75–80.

Setiawan, H. 2009. “Memetakan Perilaku Pemilih Tahun 2009”, dalam Jurnal

Konstitusi 2(1):45-59, diunduh 25/02/2013 dari http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/pdfjurnal/ ejurnal_Jurnal%20Konstitusi%20UNS%20Vol%202%20

no%201.pdf#page=46.

Speer, J. 2012. “Participatory Governance Reform: A Good Strategy for Increasing

Government Responsiveness and Improving Public Services?” dalam World

Development (dalam percetakan), diunduh 24/06/2012 dari http://dx.doi.

org/10.1016/j.worlddev. 2012.05.034.

Website

Bratakusumah, Deddy Supriady. 2003. “Implikasi Perubahan UUD 1945 Terhadap

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional”, http://www.bappenas.go.id/

node/48/2295/implikasi-perubahan-uud-1945-terhadap-sistem-perencanaanpembangunan-nasional---oleh-deddy-supriady-bratakusumah-/, diuduh 24 Juni

Internet Center for Corruption Research. 2010. “Corruption Perceptions Index”, dari

http://www.icgg.org/corruption.index.html, diunduh 8 Juni 2012.

Iqbal, M. 2012. “Dulu Pilkada, Lalu Pemilukada, Kini Pilgub”, detikNews

(10/07/2012), http://news.detik.com/read/2012/07/10/093845/1961693/10/

dulu-pilkada-lalu-pemilukada-kini-pilgub, diunduh 30 Juli 2012.

M arcuzzo, M. C. 2008. Keynes and the Welfare State, http://www.ie.ufrj.br/eventos/

seminarios/pesquisa/texto_02_12.pdf, diunduh 10 maret 2008.

Partnership. 2009. “Annual Governance Assessment: Partnership Governance Index”,

http://www.kemitraan.or.id/govindex/index.php, diunduh 28 Juli 2012.

Ransom, David. 1975. “Ford Country: Building and Elite for Indonesia”, diunduh

http://www.cia-on-campus.org/internat/indo.html, diunduh 28 Juli 2012.

Saronto, M. dan Wrihatnolo, R. 2009. “Rekonseptualisasi Perencanaan Pembangunan :

Suatu Pemikiran”, http://www.bappenas.go.id/node/48/2327/ rekonseptualisasiperencanaan-pembangunan--suatu-pemikiran---oleh-mahatmi-saronto-dan-rwrihatnolo-/, diunduh Juni 2012.

Transparency International. 2010. “Corruption Perception Index 2010” , http://www.

transparency.org/policy_research/surveys_indices/cpi/2010/results, diunduh 8

Juni 2011.

Surat Kabar

Yusron, U. N., S. Rahardjo, ., dan Y. Rubiyantoro, 2006. “Mengembalikan Kedigdayaa n Bappenas”, KONTAN, 2 Januari.

Copyright (c) 2017 Masyarakat Indonesia

Refbacks

  • There are currently no refbacks.