Seni untuk Damai: Upaya Rekonsiliasi Akar Rumput pasca Tragedi 1965
Abstract
hingga kini. Narasi sejarah yang dibentuk pemerintah menempatkan sekelompok orang yang diduga berkaitan dengan PKI mengalami stigmatisasi dan ketidakadilan hingga 40 tahun setelahnya. Tulisan ini bermaksud menganalisis strategi yang dilakukan masyarakat akar rumput untuk menciptakan narasi alternatif sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi. Secara khusus, tulisan ini akan menganalisis narasi sejarah alternatif yang disuguhkan lewat pementasan teater Gejolak Makam Keramat pada 13 Juli 2017 di Yogyakarta. Pementasan ini dipilih karena proses pembuatan naskah, latihan, pemilihan metode bertutur, serta pelibatan penonton yang mampu menarasikan sejarah alternatif di tengah narasi dominan yang menghambat upaya rekonsiliasi. Tulisan ini ingin mengatakan bahwa Teater Gejolak Makam Keramat memberikan ruang bagi narasi sejarah alternatif sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi akar rumput. Paling tidak terdapat tiga strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu: pengemasan narasi alternatif dalam objek seni yang lebih aman dari persekusi; partisipasi penyintas sebagai subjek dari narasi, serta; pelibatan audience dalam proses penyajian narasi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asian Justice and Human Rights. (2015). Bertahan dalam Impunitas: Kisah Para Penyintas yang Tak Kunjung Meraih Keadilan. Jakarta: AJAR.
Brauchler, B. (2009). Introduction: reconciling Indonesia. In B. Brauchler (ed.), Reconciling Indonesia: Grassroots Agency for Peace (pp. 3-33). New York: Routledge.
Boal, A. (1996). Politics, education and change. In J. O’Toole and K. Donelan (eds). Drama, Culture and Empowerment. Brisbane: Idea Publications
Cohen, C. (2004) Creative Approaches to Reconciliation, Boston: Brandeis University.
Conroe, A. The Efficacy of "Dangerous Knowledge: "Children of Victims" in Indonesia After 1965. In McGregor, K., Melvin, J., Pohlman, A (eds.). The Indonesian Genocide of 1965: Causes, Dynamics and Legacies. Cham: Palgrave Macmillan.
de Brito, A. B. (2001). The Politics of Memory: Transitional Justice in Democratizing Societies. Oxford: Oxford University Pers.
Hatley, B. (2009) Social reconciliation and community integration through theater. In B. Brauchler (eds.), Reconciling Indonesia: Grassroots Agency for Peace (p.77-96). New York: Routledge
Kim, S., Kollontai, P., & Yore, S. (2015). Mediating Peace: Reconciliation through Visual Art, Music and Film. Cambridge: Cambridge Scholars Publishing.
Lederach, J. P. (1999). Building Peace : Sustainable Reconciliation in Divided Societies. Washington DC: United State Institute of Peace Press.
Leksana, G. (2009). Reconciliation Through History Education: Reconstructing the Social Memory of the 1965–66 Violence in Indonesia. In B. Brauchler (ed.), Reconciling Indonesia: Grassroots Agency for Peace (pp. 175-191). New York: Routledge.
Lis, M. (2018). The History of Loss and the Loss of History: Papermoon Pupet Theatre Examines the Legacies of the 1965 Violence in Indonesia. In McGregor, K., Melvin, J., Pohlman, A (eds.). The Indonesian Genocide of 1965: Causes, Dynamics and Legacies. Cham: Palgrave Macmillan.
McGregor, K., Melvin, J., Pohlman, A., (2018). New Interpretations of the Causes, Dynamics and Legacices of the Indonesian Genocide. In McGregor, K., Melvin, J., Pohlman, A (eds.). The Indonesian Genocide of 1965: Causes, Dynamics and Legacies. Cham: Palgrave Macmillan.
McGregor, K. (2007) History in Uniform: Military ideology and the construction of the Indonesian past. Singapore: NUS Press.
McGregor, K. (2013) Memory Studies and Human Rights in Indonesia. Asian Studies Review 37:3, 350-361
Melvin, J., Pohlman, A. (2018). A Case for Genocide: Indonesia, 1965-1966. In McGregor, K., Melvin, J., Pohlman, A. (eds.). The Indonesian Genocide of 1965: Causes, Dynamics and Legacies. Cham: Palgrave Macmillan.
Roosa, J. (2008) Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto. Jakarta: Hasta Mitra.
Robinson, G.B. (2018). The Killing Season: A History of the Indonesian Massacres, 1965-1966.Oxford: Princeton University Press.
Melvin, J. (2018). The army and the Indonesian genocide : mechanics of mass murder. New York: Routledge.
Wahyuningroem, S. L. (2013). Seducing for Truth and Justice: Civil Society Initiatives for the 1965 Mass Violence in Indonesia. Journal of Current Southeast Asian Affairs, 115–142.
Worthington, E. L. (2001). Unforgiveness, Forgiveness, and Reconciliation and Their Implications for Societal Interventions. In R. G. Helmick, Forgiveness and reconciliation : religion, public policy, and conflict transformation (pp. 171-192). Pennsylvania: Templeton Foundation Press.
Whigham, K. (2014). Performing a future (in) performing a past: Identity, cultural performance, and the Utopian impulse. Journal of Tourist Studies Vol. 14(2), 203–224.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Refbacks
- There are currently no refbacks.