Ranah-Ranah Kebudayaan di Era Kapitalisme Global
Abstract
Banyak ilmuwan telah berbicara tentang implikasi positf dan negatif modernisasi maupun globalisasi. Jurgen Habermas (1984: 236-239) mengemukakan bahwa modernisasi di Barat lebih banyak berlangsung di ranah kerja, tetapi belum berlangsung di ranah dunia kehidupan (Lebenswelt). Dunia global cepat terwujud berkat proyek modernisasi yang pada dasarnya dimajukan oleh perkembangan ilmu pengetahuan (ilmu pasti dan alam) dan teknologi yang begitu cepat. Sebagaimana digambarkan oleh Anthony Giddens (2000: xii) bahwa dunia yang sekarang kita huni merupakan resultan dari empat gugus institusi, yaitu industrialisasi, kapitalisme, militer dan pengawasan. Salah satu implikasinya adalah terdesaknya dunia kehidupan dengan nilai-nilainya oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi beserta produk-produknya yang sangat bermanfaat bagi manusia (misalnya alat kedokteran), dan juga oleh kultur politik, seperti disinggung dalam buku Ranah-Ranah Kebudayaan yang ditulis oleh Mudji Sutrisno. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan jumlah produknya, kemudian teknologi baru tercipta lagi dari kemajuan ilmu pengetahuan, begitu 222 | Masyarakat Indonesia seterusnya, sehingga semakin lama semakin banyak produk dihasilkan, dan masyarakat sebagai sasaran perusahaan dalam mencapai untung dan mengakumulasi modal. Produk yang melimpah (mobil mewah, handphone canggih, perabotan dapur canggih, dan sebagainya) tentu akan mempermudah hidup manusia sehingga konsumen akan selalu ingin membeli produk baru.
Full Text:
PDFReferences
Buku
Arief, Sritua. 1998. Pembangunanisme dan Ekonomi Indonesia:Pemberdayaan Rakyat dalam Arus Globalisasi. Bandung: Zaman.
Azra, Azyumardi. 2008. Merawat Kemajemukan Merawat Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Bahagijo, Sugeng (editor). 2006. Globalisasi Menghempas Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Bertens, K. 2002. Filsafat Barat Kontemporer Inggris-Jerman. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Budiardjo, Miriam. 2003. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
Connerto, Paul (editor). 1976. Critical Sociology. Hardmontsworth,Midlesex: Pinguin Books.
Giddens, Anthony. 2000. Jalan Ketiga: Pembaruan Demokrasi Sosial. (diterjemahkan oleh Ketut Arya Mahardika). Jakarta:Gramedia.
Habermas, Jurgen. 1984. The Theory of Communicative Action, Reason and The Rationalization of Society. (tranleted by Thomas McCarthy). Boston: Beacon Press.
Hunnex, Milton D. 1986. Chronological and Thematic Charts of Philosophies and Philosophers. Michigan: Zondervans Publishing House.
Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi, Manipulasi Media, Kekerasan, dan Pornografi. Yogyakata:Kanisius.
Lubis, Mochtar. 1993. Budaya, Masyarakat, dan Manusia Indonesia: Himpunan “Catatan Kebudayaan” Mochtar Lubis di Majalah Horison. Jakarta: Yayasan Obor.
Marcuse,Herbert. 1964. One-Dimension Man. Boston: Beacon Press.
Magnis-Suseno, Franz. 1995. Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Yogyakarta: Kanisius.
----------1995. Etika Dasar: Masalah-masalah pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius.
---------- 2000. 12 Tokoh Etika Abad ke-20. Yogyakarta: Kanisius.
---------- 2007. Berebut Jiwa Bangsa. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
---------- 2008. Etika Kebangsaan, Etika Kemanusiaan: 79 Tahun Sesudah Sumpah Pemuda. Yogyakarta: Kanisius.
Popper, Karl Raymond. 1979. Truth, Ratipnality, and the Growth of Scientific Knowledge. Klostermann: Frankfurt am Main
Rauf, Maswadi. 1998. Menimbang Masa Depan Orde Baru. Jakarta: Laboratorium Ilmu Politik FISIP UI dan Mizan.
Retnowati, Endang (Editor). 2007. Ketahanan Budaya dan Globalisasi di Indonesia. Jakarta: LIPI Press.
--------- 2009. Ideologi Orde Baru di Era Globalisasi. Jakarta:LIPI Press.
Ricoeur, Paul. 1991. From Text To Action: Essays in Hermeneutics II. (diterjemahkan oleh Kathleen Blamey dan John B.Thompson). Evanston, Illionis: Northwestern University Press.
Sastrapratedja, M. (editor). 1982. Manusia Multidimensional: Sebuah Renungan Filsafat. Jakarta: PT Gramedia.
Sindhunata. 1982. Dilema Masyarakat Rasional: Kritik Masyarakat Modern oleh Max Horkheimer dalam Rangka Sekolah Frankfurt. Jakarta: Gramedia.
Sudarminta. 2002. Epistemologi Dasar: Pengantar Filsafat Pengetahuan. Yogyakarta: Kanisius.
Sumaryono. 1995. Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
van Peursen, C.A. 1980. Orientasi di Alam Filsafat. Jakarta: Gamedia.
Verhaak,C dan Haryono Imam.1991. Filsafat Ilmu Pengetahuan: Telaah Atas Kerja Ilmu-Ilmu. Jakata: Gramedia Pustaka Utama.
Disertasi
Retnowati, Endang. 2006. “Kritik terhadap Wacana Politik Orde Baru, Menelusuri Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Soeharto 16 Agustus 1985-1997”, Disertasi Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Program Studi Ilmu Filsafat.
Jurnal
Masyarakat Indonesia Jilid XXXV,No.1, 2009. Jakata: LIPI Press
Website
http://www.kadin-indonesia.or.id/enm/images/lokuman/KADIN-98-3024-01082008.pdf
http://www.spi.or.id/wp.content/upload/2008/01/pandangan_petani_2008.pdf
http://itha.wordpress.com/2007/09/12/globalisasi-dan-kebudayaan/
http://techno.okezone.com/read/2010/05/24/55/335946/kaskus-angel-of-change-bagi-anak-putus-sekolah
Refbacks
- There are currently no refbacks.