MEMBANGUN POROS MARITIM MELALUI PELABUHAN
Abstract
Tulisan ini menganalisis peran dan kinerja pelabuhan di Indonesia sebagai determinan penting dalam mendukung visi Indonesia menjadi negara maritim yang kuat. Pelabuhan memegang peranan penting untuk mendukung konektivitas dan peningkatan daya saing perekonomian Indonesia. Kinerja pelabuhan akan memengaruhi efisiensi dalam proses produksi dan distribusi. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif, tulisan ini menunjukkan bahwa meskipun memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, pelabuhan di negeri ini ternyata masih jauh tertinggal dibanding dengan negara-negara lain dalam hal kuantitas dan kualitasnya. Dari perspektif kebijakan, tantangan utamanya adalah mereformasi peranan dan posisi pemerintah dalam pembangunan dan pengelolaan pelabuhan. Dalam hal ini, pemerintah, idealnya, perlu mengambil tiga langkah berikut. Pertama, mendesain kembali peraturan dan kebijakan untuk mendorong partisipasi sektor swasta. Kedua, memperkuat implementasi UndangUndang No. 2 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengadaan Lahan dengan melibatkan pemerintah daerah dalam proses eksekusi pembebasan lahan. Ketiga, mempersiapkan secara lebih matang proyek-proyek pelabuhan yang akan ditawarkan kepada sektor swasta.
Kata Kunci: pelabuhan, negara maritim, sektor swasta, tantangan kebijakan
Full Text:
PDFReferences
Adam, L. (2012). The roles and problems of infrastructure
in Indonesia. Economic and Finance
in Indonesia, 60, (1), 105–126.
Adam, L. (2013). Dinamika daya saing perekonomian
Indonesia. Paper dipresentasikan pada refleksi
akhir tahun Kedeputian IPSK-LIPI. Jakarta. 23
Desember.
Acciaro, M. (2004). Private sector financing of
container terminal infrastructure. Rotterdam:
Erasmus University.
Arief, Z. (2011). Pelaksanaan tender dalam pembangunan
infrastruktur. Paper dipresentasikan
pada Seminar Hukum Nasional. Jakarta. 20
Juli.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.
(2015). Biaya pelabuhan. Investasi Perencanaan
Makro.
Berkoz, L. & Tekba, D. (1999). The role of ports in
the economic development of Turkey. Paper
dipresentasikan pada seminar 39th European
Congress of the Regional Sciences Association.
Dublin. 23–27 Agustus.
Biro Pusat Statistik. (2014). Statistik perdagangan
luar negeri 2013. Jakarta: BPS.
Biro Pusat Statistik. (2013). Statistik perhubungan
Jakarta: BPS.
Carbone, W. & De Martino, M. (2003). The changing
role of ports in supply chain management:
an empirical analysis. Maritime Policy and
Management, 30, (4), 305–320.
De Langen, P.W. (2004). The performance of seaports
cluster. Roterdam: Erasmus University.
De Langen, P.W. & Chouly, A. (2004). Hitherlandaccess
regime in seaports. European Journal of
Transport and Infrastructure Research, 4, (4),
–380.
Derakhshan, A., Pasukeviciate, I., Roe, M. (2005).
Diversion of containerized trade: case analysis
of the role of Iranian ports in global maritime
supply chain. European Transport, 30, (1),
–76.
Ducruet, C. (2006). Port-city relationship in Europe
and Asia. Journal of International Logistics
and Trade, 4 (2), 13–35.
Ducruet, C. & Van der Horst, M. (2009). Transport
integration at European ports: measuring the
role and position of intermediaries. EJTIR, 9
(2), 121–142.
Refbacks
- There are currently no refbacks.