CATATAN ETNOLINGUISTIK SUKU MENTAWAI DI DUSUN BUTTUI

Dendi Wijaya, Engga Zakaria

Abstract

Pasipiat Sot, Titi, Uma, dan Urai adalah beberapa di antara tradisi dan budaya lokal yang masih hidup di  masyarakat Mentawai. Tradisi dan budaya lokal ini masih hidup hingga saat ini. Akan tetapi, tidak banyak generasi muda yang tergerak untuk melanjutkan tradisi dan budaya tersebut. Catatan etnolinguistik ini merupakan pijakan awal untuk kajian yang lebih luas terkait tradisi dan budaya suku Mentawai yang dikemas dalam dokumentasi bahasa Mentawai. Penelitian ini bersifat dokumentari etnolinguistik, yaitu dengan melakukan pendokumentasian tradisi dan budaya suku Mentawai secara langsung dan menggunakan media bahasa Mentawai. Dusun Buttui menjadi lokus penelitian karena dianggap masih alami dan jauh dari pengaruh modernitas. Data dalam penelitian ini berupa deskripsi tradisi dan budaya suku Mentawai yang diperoleh melalui perekaman audiovisual, yang kemudian ditranskripsi untuk memperoleh gambaran tentang tradisi dan budaya suku Mentawai. Hasil penelitian ini adalah berupa gambaran tradisi dan budaya masyarakat suku Mentawai yang dibagi ke dalam beberapa deksripsi, di antaranya: pasipiat sot, urai, titi, kapurut dan subbet, dan uma.

Keywords

etnolinguistik; dusun buttui; Mentawai

Full Text:

PDF

References

Andriani, Nunung. (2021). Tradisi Tato, Meruncingkan Gigi pada Wanita Suku Mentawai dalam Perspektif Tindakan Sosial”, Pendidikan Sosiologi: Academia.edu, (19 Februari 2021), Universitas Negeri Makassar h. 1.

Anina, Ni Made Chichi. (2021). Makna Tradisi Mesangih (Potong Gigi) dalam Kehidupansosial Masyarakat Bali di Desa Rama Yana Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. Universitas Lampung: Skripsi. (unpublished).

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. (2022). RKPD Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2023.

Baden, Maggi Savin and Claire Howell Major. (2013). Qualitative Research. New York: Routledge.

Coronese, Stefano. (1986). Kebudayaan Suku Mentawai. Jakarta: Penerbit Grafidian Jaya Jakarta.

Eljihadi Alfin, S. Ds.1, Drs. Widihardjo, M. Sn.2, Dr. Yuni Maharani, MT. (2017). Architecture And Interior Elements Transformation of Uma Mentawai (Communal Houses Of Mentawai Tribe) (Case Study: Matotonan Village, District Of South Siberut). 1st Icon Arccade 2017. Itb.

Franchetto, Bruna. (2006). MoselEthnography in language documentation dalam Gippert, Nikolaus P. Himmelmann, dan Ulrike. Essentials of Language Documentation. Berlin-New York: Mouton de Gruyter.

Hendra Nasution, S.Sn., M.Sn, Ezu Oktavianus S.Sn., M.Sn, B Ajismon Feriarno. (2022). Sikerei; Mentawai Ancient Medicine Rituals. in the Perspective of the Postmodern Era of Performing Arts. International Journal of Scientific and Research Publications, Volume 12, Issue 1, January 2022. DOI: 10.29322/IJSRP.12.01. 2022.p12169

I Wayan Arka. (2018). Refections on the diversity of participation in language documentation dalam Bradley Bradley McDonnell Andrea L. Berez-Kroeker Gary Holton (eds). Refections on Language Documentation 20 Years afer Himmelmann 1998, 132—139. Hawaii: University of Hawaii Press.

Labajo González, Elena, Perea Pérez, Bernardo, Sánchez Sánchez, José Antonio y Robledo Acinas, María del Mar (2010). Dental aesthetics as an expression of culture and ritual. British Dental Journal, 208 (2), 70-80.

Manvir Singh1*, Ted J. Kaptchuk2, and Joseph Henrich. (………). Small gods, rituals, and cooperation The Mentawai water spirit Sikameinan. Department of Human Evolutionary Biology, Harvard University manvirsingh@fas.harvard.edu

Minasie Gessesse. (2013). A Termpaper to The Course ‘Advanced Level Multimedia Documentation’ (Dling 811). Addis Ababa University, College of Humanities, Language Studies, Journalism and Communication Department of Linguistics: Thesis. Unpublished.

Munaf, Yarni, dkk. (2001). Kajian Semiotik dan Mitologis terhadap Tato Masyarakat Tradisional Kepulauan Mentawai. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.

Niclas Burenhult. (2020). Domain-Driven Documentation: The Case of Landscape. Interdisciplinary Approaches to Language Documentation edited by Susan D. Penfield. Published as a Special Publication of language documentation & conservation language documentation & conservation Department of Linguistics, UHM Hawaii: University of Hawaiʻi Press

Nur, Mahmudah. (2019). Sikerei dalam Cerita: Penelusuran Identitas Budaya Mentawai Sikerei in The Story: Tracing Mentawai Cultural Identity. Jurnal Masyarakat & Budaya, Volume 21 No. 1 Tahun 2019, 89—102. https://doi.org/10.14203/jmb.v21i1.535.

Putra, Surya Eka, et al. (2023). Peran Kearifan Lokal Masyarakat Suku Mentawai dalam Upaya Mitigasi Bencana: Sistematik Review. Dinamika Lingkungan Indonesia, Volume 10, Nomor 2, Juli 2023, p 88-96. 0.31258/dli.10.2. p.88-96

Tulius, Juniator (2012) "Stranded people; Mythical narratives about the first inhabitants of Mentawai Islands,"Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia: Vol. 14: No. 2, Article 3. DOI: 10.17510/wacana.v14i2.62

Yulia, refni, dkk. (2020). Mentawai dalam Wisata Adat dan Budaya. Padang: STKIP PGRI Sumbar Press.

Yuniarto, Paulu Rudolf. (2021). Nilai Budaya dan Identitas Kolektif Orang Mentawai dalam Paruruk, Tulou, dan Punen (Cultural Values and The Collective Identity of Mentawai People in Paruruk, Tulou and Punen Traditions). Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 2 Tahun 2021.129—146. https://doi.org/10.14203/jmi.v47i2.1107

https://www.kompasiana.com/merycisatepu0099/6037ce8c8ede48721d7ecbc2/nyanyian-urai-dalam-ritual-turuk-laggai

https://www.agendaindonesia.com/tato-orang-mentawai-7-motif-titi-sebagai-identitas/

https://www.oldmapsonline.org/map/leiden/D_G_7_15

Copyright (c) 2023 Masyarakat Indonesia
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.