DINAMIKA KOMUNITAS WARUNG KOPI DAN POLITIK RESISTENSI DI PULAU BELITUNG

Erwiza Erman

Abstract

Dewasa ini bisnis warung kopi mengalami perkembangan yang pesat bersamaan dengan penciptaan selera,
hasrat, dan gaya hidup baru kelas menengah kota. Jika dulu minum kopi identik dengan orangtua, kini melalui berbagai iklan, kopi hadir sebagai minuman supermahal, identik dengan kemewahan dan gaya hidup kelas menengah.
Dengan memilih Kota Tanjung Pandan dan Manggar di Pulau Belitung sebagai studi kasus, artikel ini mencoba
melihat faktor-faktor kemunculan, perkembangan, fungsi warung kopi, dan peran komunitasnya dalam konteks
politik dan ekonomi yang lebih luas. Dengan menggunakan metode penelitian sejarah, observasi langsung dan
wawancara mendalam dengan pemilik dan pelanggan serta masyarakat sekitar warung kopi, penelitian ini memperlihatkan bahwa warung kopi tidak hanya sekedar sebuah usaha bisnis dan ruang publik yang memuaskan keinginan,
hasrat pencandu kopi, tetapi adalah sebagai tempat membentuk komunitas, solidaritas dan saluran politik resistensi
untuk memperjuangkan keadilan. Perkembangan ini berproses dan itu tidak dapat dipisahkan dari perkembangan
ekonomi dan politik lokal/nasional.

Full Text:

PDF
Copyright (c) 2016 Jurnal Masyarakat Indonesia

Refbacks

  • There are currently no refbacks.